3 Cara Penghasilan Standard Bisa Jadi Orang Kaya

Spread the knowledge

Akhir-akhir ini di beberapa kota di Indonesia marak aksi demo oleh buruh terkait UMP yang dinilai kenaikannya sangat minim. Seperti buah simalakama jika kebijakan yang diambil lebih condong pada pengusaha tentu dengan biaya hidup yang justru meningkat akan membuat pekerja makin terjepit.

Sementara jika tuntutan buruh dipenuhi perusahaan juga terancam gulung tikar dan bisa kembali merugikan buruh atau kaum pekerja tadi. Sepertinya pemerintah, pengusaha dan serikat buruh masih perlu memutar otak mencari jalan tengah terbaik.

Bisakah Gaji Standard Menjadi Orang Kaya?

“Kapan kayanya? dapatnya hanya capeknya saja”, mungkin banyak pekerja sering mengeluh dan merasa hanya dimanfaatkan oleh perusahaan. Gaji hanya UMR/UMP sementara perusahaan dianggap selalu untung tetapi kenaikan upah bagi pekerjanya sangat kecil.

Namanya juga perusahaan dari awal seorang bekerja pada suatu perusahaan seharusnya sudah sadar bahwa mereka hanya obyek dan jangan berharap akan terus dipertahankan layaknya anak dalam keluarga.

Seandainya nanti karyawan dapat perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawannya anggap saja sebagai berkah tetapi jangan terlalu banyak berharap pada perusahaan yang orientasinya tentu saja hanya profit.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah apakah jadi karyawan khususnya untuk karyawan dengan level bawah tidak bisa sejahtera, tidak bisa punya rumah yang bagus dan mewujudkan keinginan lainnya?

Berikut ada cerita tentang seorang yang bisa dikatakan dari level karyawan kelas rendah tetapi memiliki harta yang tergolong luar biasa.

Ronald Read

picture: wikipedia

Berasal dari keluarga biasa saja Ronald sempat menjadi tentara Amerika Serikat, setelah bergabung sebagai tentara sekitar 10 tahun ia kembali ke kampung halamannya di Vermont untuk bekerja sebagai layaknya warga biasa.

Selama puluhan tahun bekerja pun dia hanya mengambil pekerjaan seperti petugas pom bensin, montir, dan petugas kebersihan. Dengan penghasilan tidak terlalu besar setiap minggunya pada akhir hidupnya dapat mengumpulkan dana sampai 8 juta USD.

Kunci keberhasilan dari Ronald mengembangkan asetnya adalah dia berhasil menggulungkan asetnya. Seandainya penghasilan Ronald yang sekitar 50 USD/minggu diproyeksikan dengan simpanan dia yang 8 juta USD dia perlu lebih dari 3.000 tahun untuk mengumpulkan dana tersebut.

Mengelola Income Kecil

Buat pekerja yang saat ini merasa hidupnya jauh dari berkecukupan atau bahkan berkelimpahan mungkin perlu melihat lagi bagaimana pola pikir dan cara mengelola keuangannya.

Kerapkali yang membuat aset tidak berkembang bukan karena gaji yang terlalu kecil tetapi karena mengelola gaji yang salah.

Dari Ronald kita bisa belajar 3 hal yang bisa diterapkan oleh pekerja dengan upah yang biasa saja agar bisa mendapat gulungan dari hasil asetnya.

#1. Hidup Sederhana

Tekanan berbanding lurus dengan gaya ini adalah hukum dalam fisika tetapi ternyata berlaku juga dengan keuangan. Menipu diri sendiri dengan berpura-pura kaya pada akhirnya akan membuat Anda harus mengakui Anda benar-benar miskin.

Bukan hanya pada mereka dengan gaji biasa saja, sekalipun Anda memiliki gaji jutaan dollar tetapi bila kebanyakan gaya Anda pun harus menanggung malu akibat kebanyakan gaya Anda.

Sederhananya adalah harus tahu diri. Bergayalah sesuai kemampuan Anda jangan dengan mengikuti lingkungan Anda.

Banyak dari yang benar-benar jutawan justru hidup hemat tetapi mereka yang gaji biasa saja justru lebih konsumtif tanpa tahu kekuatan kantong mereka sendiri.

picture: balance (unsplash)

Dari ngopi misalnya bila memang belum mampu jangan pilih kopi level atas seperti starbucks, untuk handphone juga jangan pilih yang fiturnya tidak diperlukan apalagi sampai rela menyicil.

Apa pun pilihan konsumsi kita tanpa kita sadari sebenarnya membunuh potensi investasi. Ibarat dalam pertanian setiap benih yang kita punya hanya akan berakhir pada 2 hal. Entah kita konsumsi atau kembali kita tanamkan lagi ke ladang.

Setiap rupiah yang kita konsumsi harganya bukan hanya sebesar rupiah itu sendiri tetapi juga sebesar nilai yang kita tukarkan jika seandainya rupiah itu kita investasikan. Penting karenanya kita hanya mengeluarkan uang untuk yang benar-benar perlu.

#2. Berpikir Jangka Panjang

Kendala kebanyakan orang dalam berinvestasi adalah pada konsistensi dan kedisiplinan. Modal terpenting membangun asset dan usaha apapun adalah waktu.

Mengharapkan hasil yang cepat tidak akan berhasil dalam investasi. Ibarat pohon jika kita terus memindahkan tanamannya akhirnya tidak akan berakar kuat dan tidak bisa menjadi besar serupa itu pada instrumen investasi yang kita pilih.

Kembali pada cerita Ronald, perlu keyakinan pada asset yang kita pilih akan memberi hasil. Jika kita terpengaruh apa kata orang sebelum hasilnya kelihatan kita akan terlalu cepat melikuidasi aset kita.


Our Favorite Holding Period Is Forever

— Warren Buffet, Investor

#3. Pilih Investasi yang Dikenali

Investasi adalah hal yang menarik tetapi investasi pada hal yang tidak kita ketahui sangat berbahaya. Ronald hanya memilih investasi pada perusahaan yang dia ketahui dan membangun portofolio.

Memang ada dari emiten yang dia beli akhirnya bankrut tetapi karena Ronald tahu ilmunya dan membuat diversifikasi portofolio investasinya secara keseluruhan tetap aman dan berkembang.

Untuk menentukan investasi yang akan dipilih khususnya pemula mulailah dengan instrumen yang menawarkan keamanan lebih dahulu baru kemudian cari yang returnnya menarik.

Seiring meningkatnya asset dan pengalaman barulah seorang investor bisa bereksplorasi dengan pilihan investasi lain.

Kesimpulan

Tidak peduli penghasilan besar atau kecil pengelolaan asset yang tepat sangat penting untuk mencapai financial yang lebih baik dan itu bisa dilakukan siapa pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *