Layaknya jenis investasi apa pun tentu investor ingin mendapatkan harga beli serendah mungkin dan harga jual setinggi mungkin. Hal yang sama terjadi pada emas entah itu berupa perhiasan atau emas batangan.
Sebelum memilih untuk membeli ada baiknya kita justru memikirkan dahulu bagaimana menjualnya, bukan terbalik memikirkan beli baru kemudian bingung jualnya ke mana dan bagaimana.

Tentukan Tujuan Di Awal
Sebelum bertransaksi emas kita perlu tahu tujuan dari keuangan kita apakah dalam jangka pendek, menengah atau mungkin jangka panjang.
Setelah tahu tujuan baru kita dapat alasan mengapa memilih emas dan bukan instrumen keuangan lain.
Emas memang memiliki keunggulan dalam beberapa hal, tetapi juga ada kekurangannya jadi harus disesuaikan dengan tujuan kita tadi.
Sebagai contoh untuk jangka pendek misalnya ketika penghasilan kita belum stabil, cashflow usaha juga masih belum positif, maka menyimpan emas belum perlu.
Pastikan dahulu dana darurat kita tercukupi setelahnya baru gunakan idle fund untuk simpanan emas.
Bila sembarangan menggunakan dana yang digunakan untuk menopang operasional untuk membeli emas pada akhirnya beresiko menyebabkan kita terpaksa melikuidasi emas kita dengan menanggung spread atau bahkan sampai berhutang bila terjadi kesulitan likuiditas.
Saat Terbaik Menjual Emas
Kapan sih waktu terbaik untuk menjual atau melikuidasi emas kita? tentu saja saat tujuan kita tercapai seperti saat harga emas kita sudah cukup untuk kebutuhan seperti naik haji, umroh, wisata ziarah, jalan-jalan, pendidikan, beli rumah dan sebagainya.
Jangan sampai tujuan kita berubah-ubah agar lebih fokus dalam menyimpan emas. Lebih baik lagi jika tujuan kita juga dibuat tertulis agar lebih disiplin lagi kita menyimpan emas.
Selain itu bilamana ada peluang yang lebih menarik daripada emas kita juga boleh menjualnya. Harga emas memang tidak bisa diprediksi tetapi jika ada peluang yang memberikan return lebih besar dari rata-rata kenaikan harga emas pilihan menjual emas cukup masuk akal.
Yang terakhir adalah waktu terjadi keadaan darurat atau butuh dana cepat. Daripada mengambil hutang yang bunganya cukup besar pilihan langsung menjual emas juga boleh dilakukan.
Bagi Anda yang merasa sayang menjual emas dan lebih memilih dengan gadai ke pegadaian atau bank-bank syariah perlu membandingkan opsi antara gadai atau langsung jual khususnya jika masa gadai lebih dari 3 bulan.
Kesalahan Menjual Emas
Pernah terjadi dalam sejarah Inggris Gordon Brown sebagai Chancellor of the Exchequer saat itu yang berwenang menangani keuangan negara menjual lebih dari setengah cadangan emas negaranya.
Anehnya adalah saat itu keuangan negara sedang tidak dalam kondisi mendesak dan lebih disayangkan adalah saat itu harga emas sedang rendah.
Pada saat bersamaan beberapa analis seperti dari J.P. Morgan sudah memberi nasihat agar tidak perlu menjual emas saat itu. Yang terjadi justru rencana penjualan emas ini diumumkan lebih dulu sehingga harganya semakin turun.
Alhasil dana yang didapatkan terbilang cukup kecil dan rencananya akan digunakan untuk investasi dalam US Dollar dan EURO yang baru beredar saat itu.

Seperti terlihat dalam gambar, sejak penjualan emas oleh Inggris dari tahun 1999-2002 harga emas setelahnya beranjak naik bahkan sampai hari ini.
Keputusan menjual emas saat itu lebih terlihat emosional, tanpa analisa matang dan kalau hal tersebut bisa terjadi pada tingkat negara apa tah lagi pada tingkat perseorangan atau rumah tangga. Karenanya penting menentukan tujuan di awal membeli dan menjual emas.
Saat Terbaik Membeli Emas
Selepas tahu tujuan dan kapan mau menjual emas barulah kita bisa memikirkan kapan dan di mana membeli emas. Kapan waktunya membeli emas yang terbaik bagi setiap orang akan berbeda.
Dari informasi harga yang beredar di internet atau dari kata analis tidak bisa menjadi alasan untuk kita membeli emas.
Keputusan membeli emas harus berdasarkan keadaan kita bukan dari penilaian harga sudah tinggi atau rendah dari tayangan media sebab tinggi rendah itu relatif.
Saat terbaik membeli emas adalah saat kita punya idle fund yang tidak tahu mau disimpankan ke mana. Oleh sebab itu kita perlu terus belajar sambil melihat peluang. Jika bingung mau disimpan ke instrumen mana idle fund tersebut belilah emas.
Bila dana idle ini kita biarkan saja justru akan berakhir jadi konsumsi yang tidak terlalu kita perlukan. Bangun kebiasaan baru dengan menyimpan emas sebab emas seperti magnet ketika kita sudah punya segram kita akan lebih lagi ingin menambahnya.

