Dinar itu apa sih? mata uang ya? betul. Tercatat ada beberapa negara yang mata uangnya disebut dinar. Di antaranya adalah Kuwait (KWD), Bahrain (BHD), dan Yordania (JOD). Nilai mata uang mereka bahkan lebih tinggi daripada dollar Amerika.
Selain karena negara mereka tidak menerapkan kebijakan agresif mencetak uang seperti Amerika Serikat. Negara-negara ini juga ditopang oleh cadangan minyak yang berlimpah sehingga mata uang mereka relatif stabil.
Awal Mula Dinar
Dinar memang lebih terkenal di kalangan Timur Tengah yang berlatar belakang Islam tetapi dari asalnya pertama kali sebenarnya justru istilah dinar berasal dari masa Romawi dengan uang koinnya yang disebut denarius.
Kesulitan transaksi dengan cara barter membuat penggunaan emas dan perak sebagai alat tukar makin dipopulerkan. Kehadiran dinar tentunya bersamaan dengan dirham karena material yang digunakan umumnya adalah dengan emas dan perak hanya berbeda bahan dan ukurannya saja.
Pada prosesnya justru yang lebih mempopulerkan dinar dan dirham ini adalah bangsa Arab. Bahkan bila saat ini kita ketahui dinar memiliki bobot 4.25 gram emas adalah peninggalan ajaran Islam.
Dalam prosesnya penyebutan koin emas sebagai dinar disepakati apabila bobotnya mencapai 4.25 gram terlepas dari kadar emasnya apakah 22 karat atau pun 24 karat.
Untuk motifnya sendiri dapat beragam tergantung pencetaknya tetapi umumnya ada sentuhan gaya Timur Tengah untuk produk koin yang satu ini.
Dinar Saat Ini
Bila saat ini kita perhatikan nilai mata uang yang jatuh akibat inflasi sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang baru. Kerajaan besar dahulu pun mengalami masalah yang serupa. Romawi runtuh di antaranya karena terlalu banyak mencetak uang tanpa ada nilai intrinsiknya.
Penggunaan dinar dengan material emas justru terbukti ampuh melindungi nilai kekayaan. Daya beli dinar karena materialnya dari emas membuatnya tetap stabil tidak peduli bangkit dan runtuhnya suatu negara/kerajaan.
Bila 1 dinar dipercaya seharga seekor kambing, maka 1 dirham kira-kira dapat membeli seekor ayam. Sampai hari ini pun harga yang berlaku kira-kira seperti itu untuk kedua mata uang ini.
Lain dengan dinar yang disebutkan di awal sebagai mata uang di suatu negara tentunya dinar sebagai koin emas lebih dekat ke benda koleksi.
Meskipun mudah untuk dijual kembali karena berbahan dasar emas dinar tidak mungkin menjadi mata uang karena nilainya yang cukup tinggi dan tidak mudah bila ingin dijadikan alat pembayaran.
Dinar Sebagai Investasi
Seperti kebanyakan produk emas pada umumnya dinar pun dapat menjadi pilihan simpanan. Harga emas yang cenderung naik tentunya akan berlaku juga pada dinar.
Bagi komunitas dinar bahkan makin bernilai di mata kolektornya. Tetapi kita juga perlu perhatikan pada kemurnian produk dinar yang kita pilih.
Dinar dengan kadar 22 karat umumnya akan dihargai layaknya perhiasan 22 karat juga sehingga spread atau selisih harganya akan lebih besar dibandingkan bila kita memilih dinar dengan kemurnian 24 karat.
Apa pun pilihan kita untuk produk dinar yang kita pilih pastikan dahulu tujuannya. Apakah untuk koleksi atau untuk investasi layaknya emas batangan. Karena berbeda tujuan maka produk yang kita pilih untuk simpanan pun akan berbeda.
Lebih baik lagi jika kita tahu akan dijual kembali ke mana karena bila tidak harganya akan jatuh. Salah satu perusahaan yang mencetak dinar dengan kadar 24 karat adalah Public Gold Indonesia.
Dengan beberapa variasi produk dan ukuran mulai dari 1/4 dinar, 1/2 dinar, 1 dinar, 5 dinar, sampai 10 dinar dan seluruhnya 24 karat akan menjadi pilihan baru bagi Anda yang ingin menyimpan emas.
Spread yang berlaku pun kira-kira sama dengan produk emas batangan jadi Anda tidak perlu khawatir bila ingin menjual kembali dinar Anda.
Untuk cara pembayarannya pun dapat dilakukan secara langsung maupun dengan sistem kunci harga sehingga memudahkan bagi Anda yang ingin menabung dengan budget yang tidak terlalu besar setiap bulannya.